Apa yang ada di benak Anda ketika mendengar kata partai politik? Hal yang langsung terbayangkan adalah politisi, Pemilu, dan hal-hal yang berbau pemerintahan. Politik sendiri berasal dari bahasa Yunani, Yakni polis yang artinya kota berstatus negara kota (city state). Istilah ini mengacu pada bagaimana negara itu diatur, serta bagaimana pemerintah Menyusun aturan dan hukum tersebut.

Jadi, partai politik adalah kelompok orang yang mempunyai pandangan dan cita-cita yang sama tentang suatu pemerintahan. Setiap partai politik mempunyai ideologinya masing-masing. Dari ideologi ini, partai politik dapat dibedakan mana yang berhaluan sayap kanan dan mana yang berhaluan sayap kiri. Apa itu? Berikut penjelasan lebih jelasnya.

Politik Sayap Kanan

Munculnya istilah politik “kiri” dan “kanan” bermula sejak Revolusi Perancis. Awal mula disebut sayap kanan yaitu ketika masa Revolusi Perancis, kaum monarkis yang mendukung Ancien Regime duduk di sebelah kanan di ruang dewan legislatif, maka disebut “kaum kanan”. Politik sayap kanan ini dikaitkan dengan konservatif, liberalisme klasik, dan yang lebih populer di telinga masyarakat adalah kelompok kanan agama. Kelompok sayap kanan menganut paham fasisme, monarkisme, konservatisme, tradisionalisme, neo-konservatisme, reaksionerisme, dan imperialisme. Menurut mereka, ketimpangan sosial adalah hal yang wajar dan mendukung adanya pasar bebas.

Di Indonesia sendiri sebelum masa kemerdekaan, golongan sayap kanan adalah mereka yang mendukung pemerintah Hindia Belanda. Setelah kemerdekaan, golongan ini termasuk di dalamnya adalah TNI dan pendukungnya. Karena salah satu ciri dominan pemikiran sayap kanan berkaitan dengan agama, terdapat pula kelompok ekstrem kanan yang mendukung diterapkannya hukum Islam di Indonesia. Contoh gerakannya yaitu Jamaah Islamiyah, Darul Islam, dan kelompok islam radikal lainnya. Setelah reformasi, kelompok sayap kanan ekstrem mulai banyak melakukan kekerasan atas dasar agama. Tentunya, ini bertentangan dengan demokrasi yang mendukung keberagaman.

Di Indonesia kini, partai politik cenderung berhaluan kanan. Meskipun dasarnya Nasionalis, namun tetap memegang nilai-nilai agama.

Politik Sayap Kiri

Sama seperti sayap kanan, sejarah penamaan haluan kiri pun tak lepas dari Revolusi Perancis. Pada saat itu, mereka yang menentang Ancien Regime dan mendukung Revolusi Perancis duduk di sebelah kiri. Politik sayap kiri sendiri merupakan kebalikan dari paham ideologi sayap kanan. Jika sayap kanan menganggap ketimpangan sosial adalah hal yang wajar, sayap kiri lebih mendukung kesetaraan sosial dan egalitarianisme.

Sayap kiri mengacu pada kontrol rakyat dan menganggap bahwa ideologi kanan terlalu kolot, kaku, dan sulit berkembang di era globalisasi. Mereka berada di pihak para kelas pekerja serta menentang orang kaya atau aristokrasi. Paham yang dianut oleh kelompok sayap kiri adalah sosialisme, progresivisme, anarkisme, komunisme, sosialisme demokrat, liberalisme sosial, dan serikat buruh.

Penggunaan kata haluan “kiri” di Indonesia masih dinilai negatif karena adanya sejarah kelam partai komunis Indonesia. Mengacu pada sejarah Indonesia, kelompok sayap kiri adalah mereka yang mendukung kemerdekaan dan melawan otoritas Belanda. Namun setelah kemerdekaan, sayap kanan diisi oleh kaum sosialis dan komunis. Setelah paham komunisme dihilangkan saat memasuki Orde Baru, kelompok-kelompok yang melawan kepemimpinan Soeharto dianggap sebagai orang-orang kiri. Seperti aktivis, sastrawan, buruh, seniman, dan mereka yang dianggap mengancam rezim.

Ideologi partai politik mempunyai peran penting dan dapat menjadi dasar masyarakat dalam memilih. Di masa sekarang, partai politik dapat bekerjasama dengan partai politik lain yang berbeda ideologinya. Ini menjadi suatu yang baik untuk mencegah terjadinya perpecahan di masyarakat.

Selain haluan, hal penting lainnya yang juga perlu dipahami mengenai partai politik adalah, apakah praktik politik yang mereka lakukan adalah politik cerdas berintegritas? Hal ini penting, karena dengan menjalankan politik berintegritas maka berarti mereka juga menjalankan politik yang antikorupsi. Untuk mengetahui mengenai politik cerdas berintegritas ini, kamu bisa mengunjungi situs Pusat Edukasi Antikorupsi atau ACLC KPK. Semoga artikel ini bermanfaat, ya!

 

 

 

Mengenal “Sayap Kiri” dan “Sayap Kanan” dalam Dunia Politik

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *